Bangun-bangun geometri baik dalam
kelompok bangun ruang maupun bangun datar merupakan sebuah konsep abstrak.
Artinya bangun-bangun tersebut bukan merupakn sebuah benda konkrit yang dapat
dilihat maupun dipegang. Bangun-bangun tersebut merupakan suatu sifat dari
benda-banda konkret. Untuk memperjelas pernyataan tersebut, konsep bangun ruang
bisa kita analogikan misalnya dengan konsep indah pada lukisan. Keindahan
bukanlah merupakan sebuah benda konkret yang dapat dilihat maupun dipegang.
Yang konkret itu adalah lukisannya, kita bisa melihat dan memegang lukisan
tesebut. Jika lukisan itu memiliki komposisi warna yang bagus, menarik dan
sebagainya, maka kita katakan bahwa lukisan itu indah. Demikian juga dengan
konsep bangun ruang, bangun-bangun tersebut merupakan suatu sifat, sedangkan yang konkret, yang biasa
dilihat dan dipegang, adalah benda-benda yang memiliki sifat bangun ruang.
Misalnya, bangun ruang yang berbentuk balok. Konsep balok merupakan sebuah
konsep abstrak yang di identifikasikan melalui sebuah karakteristik: memiliki 6
pasang sisi yang tidak sejajar, delapan sudutnya merupakan sudut siku-siku dan
memiliki 12 rusuk yang tidak sama panjang.
Di sekolah dasar siswa kelas awal sudah harus dikenalkan
konsep bangun-bangun ruang. Hal ini diperlukan untuk melatih daya titik ruang
para siswa. Bangun-bangun yang dikenalkan di kelas-kelas awal ini merupakan
bangun-bangun sederhana seperti kubus, balok, tabung, kerucut, limas, prisma
tegak segi tiga, limas segi tiga, limas segi empat dan bola. Untuk
memvisualisasikan konsep-konsep tersebut pada kelas awal tidak cukup bila hanya
digambarkan bentuk-bentuk tersebut di papan tulis. Guru memerlukan peraga riil
berupa benda-benda yang ada di sekitar siswa yang sudah dikenalnya.
Dari uraian di atas maka bangun ruang
dapat didefinisikan sebagai bangun yang memiliki ruang, sisi, titik sudut dan
rusuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar